jelaskan bagaimana kondisi eropa barat sekitar abad ke 14 15

A Latar Belakang Lahirnya Zaman Kegelapan. Sejarah Eropa memiliki bentangan waktu yang panjang dimulai dari zaman paleolithikum ribuan tahun yang lalu. Secara garis besar, sejarah Eropa dibagi menjadi 3 periode, yaitu: Eropa klasik, Eropa pertengahan, dan Eropa modern. Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa yang Inikarena kaum muslimin telah menetap di negeri itu sekitar abad 8 abad lamanya. Pada masa itu kebudayaan Islam di negeri itu mencapai puncak perkembangannya. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada Faktorfaktor pendorong kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia: Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani. Ingin mencari tempat penghasil rempah-rempah. Semangat 3 G yakni Gold (kekayaan), Glory (kejayaan) dan Gospel (menyebarkan agama kristen) Membuktikan teori bumi itu bulat. Kemajuan teknologi dalam bidang navigasi pelayaran yakni Eraini juga sering disebut sebagai Abad Kegelapan (Dark Ages). Saat itu, banyak terjadi perang, kelaparan, dan pandemi. Wabah Black Death juga terjadi di era ini. Abad Pertengahan di Eropa berlangsung selama kurang lebih 1.000 tahun, yakni dari abad ke-5 hingga abad ke-15. Padaabad ke-4 M, pertahanan timur Galia di sepanjang Rhine dihancurkan suku Jermanik, khususnya dari Frank, darinyalah nama kuno "Francie" berasal.Nama modern "France" berasal dari nama domain feodal Raja Capetia Prancis di sekitar Paris. Frank adalah suku pertama di antara penguasa Jermanik di Eropa setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi untuk berpindah agama ke Kristen Katolik daripada Comment Faire Des Rencontres Amoureuses Sur Facebook. PertanyaanFaktor utama yang menyebabkan harga rempah-rempah di Eropa semakin mahal pada abad pertengahan adalah ....Faktor utama yang menyebabkan harga rempah-rempah di Eropa semakin mahal pada abad pertengahan adalah ....persaingan dagang antara kongsi-kongsi dagang Eropa di wilayah Indonesiarempah-rempah dari Asia diolah terlebih dahulu sebelum diperdagangkan di Eropabangsa-bangsa di Asia mengambil alih pengelolaan perdagangan rempah-rempah yang dikirim ke Eropabangsa-bangsa Eropa menata ulang sistem perdagangan rempah-rempah di sekitar Konstantinopelkeberhasilan Sultan Muhammad II merebut Konstantinopel dari kekuasaan Romawi TimurAAA. AcfreelanceMaster TeacherPembahasanFaktor utama yang menyebabkan harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi karena jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kesultanan Turki Utsmani. Jatuhnya Konstantinopel terjadi pada tahun 1453 dibawah pimpinan Sultan Muhammad II. Kondisi ini menyebabkan jalur perdagangan darat antara wilayah Eropa dan Asia. Laut Mediterania yang juga sudah dikuasai oleh Turki Ustmani juga utama yang menyebabkan harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi karena jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kesultanan Turki Utsmani. Jatuhnya Konstantinopel terjadi pada tahun 1453 dibawah pimpinan Sultan Muhammad II. Kondisi ini menyebabkan jalur perdagangan darat antara wilayah Eropa dan Asia. Laut Mediterania yang juga sudah dikuasai oleh Turki Ustmani juga terhambat. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!11rb+ bagaimana kondisi eropa barat sekitar abad ke-14 sampai abad ke-15 sehingga pada akhirnya mencari dunia baru ke timur?plis tlng di jawab ya kak ​ JawabanKondisi Eropa barat abad ke 14 dan 15 M mengalami perubahan yang drastis, setelah terputusnya jalur perdagangan oleh Kesultanan Turki Usmani. Hal ini menyebabkan rempah rempah menjadi semakin mahalEropa barat juga mulai memasuki masa Renaisans, artinya pertumbuhan budaya dan ilmu pengetahuan, misalnya perkembangan kemampuan navigasi dan pembangunan harga rempah-rempah dan perkembangan teknologi pelayaran adalah penyebab penjelajahan samudera oleh bangsa Eropa. - Sebelum era Renaissance, Eropa mengalami periode sejarah yang disebut Abad Pertengahan. Era ini juga sering disebut sebagai Abad Kegelapan Dark Ages.Saat itu, banyak terjadi perang, kelaparan, dan pandemi. Wabah Black Death juga terjadi di era ini. Abad Pertengahan di Eropa berlangsung selama kurang lebih tahun, yakni dari abad ke-5 hingga abad ke-15. Karena rentang waktunya sangat panjang, periode ini kerap dibagi menjadi Awal Abad Pertengahan, Puncak Abad Pertengahan, dan Akhir Abad Pertengahan. Dilansir "A History of Europe" karya Wilis Mason West, berikut penjelasan juga Nicolaus Copernicus, Matematikawan Tenar Era Renaissance Awal Abad Pertengahan Awal Abad Pertengahan dimulai setelah jatuhnya Romawi Kuno pada 476 Masehi. Eropa pada saat itu diperintah oleh banyak kerajaan dan belum terbentuk negara-negara seperti sekarang ini. Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur yang dibentuk pada akhir abad ke-4, tetap berdiri di bagian timur Eropa dan sebagian Timur Tengah. Dengan ibu kota di Konstantinopel, kekaisaran ini bertahan hingga abad ke-15, ketika digulingkan oleh Kekaisaran Ottoman. Baca juga Leonardo Da Vinci, Seniman Besar dari Era Renaissance Jelaskan Bagaimana Kondisi Eropa Barat Sekitar Abad Ke 14 15 – Abad ke-14 dan 15 dikenal sebagai abad peralihan dalam sejarah Eropa Barat. Pada masa ini, Eropa mengalami banyak perubahan yang signifikan dalam banyak aspek kehidupan. Dari perubahan politik hingga perubahan ekonomi, abad ke-14 dan 15 menandai awal dari masa transisi yang dapat dilihat di Eropa Barat. Pada abad ke-14, Eropa Barat sedang mengalami transformasi politik. Pada saat ini, terdapat banyak negara yang terbentuk, dan kekuasaan mereka berubah-ubah dari waktu ke waktu. Pada abad ke-14, Perancis dan Inggris adalah dua negara yang paling kuat di Eropa. Selain itu, ada juga beberapa negara-negara kecil yang juga berkembang di wilayah ini. Eropa Barat juga mengalami perubahan ekonomi yang signifikan pada abad ke-14 dan 15. Sejak zaman Romawi, kebanyakan produksi yang dilakukan di wilayah ini adalah pertanian. Namun, pada abad ke-14, pertanian tidak lagi menjadi andalan ekonomi. Pada masa ini, perdagangan mulai berkembang, dan banyak pelabuhan dibangun di sepanjang pantai Eropa Barat. Ini membawa banyak kemajuan ekonomi bagi wilayah ini. Sebagian besar masyarakat Eropa Barat pada abad ke-14 dan 15 adalah masyarakat agraris. Mereka hidup di desa-desa kecil dan tergantung pada hasil pertanian untuk bertahan hidup. Namun, ada juga beberapa orang yang bekerja di kota-kota besar dan menikmati kemajuan ekonomi yang dibawa oleh perdagangan. Pada abad ke-14 dan 15, juga terjadi banyak perubahan dalam hal keagamaan di Eropa Barat. Pada masa ini, Gereja Katolik merupakan agama dominan di wilayah ini. Namun, munculnya paham-paham reformasi pada abad ke-16 akan mengubah pandangan masyarakat Eropa Barat tentang agama. Abad ke-14 dan 15 merupakan masa transisi yang penting dalam sejarah Eropa Barat. Pada masa ini, banyak perubahan signifikan terjadi dalam bidang politik, ekonomi, dan keagamaan. Perubahan-perubahan ini akan menjadi fondasi bagi masa-masa yang akan datang. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Bagaimana Kondisi Eropa Barat Sekitar Abad Ke 14 1. Abad ke-14 dan 15 dikenal sebagai abad peralihan dalam sejarah Eropa 2. Pada abad ke-14, Eropa Barat sedang mengalami transformasi politik, dengan Perancis dan Inggris sebagai negara yang paling kuat di wilayah 3. Eropa Barat juga mengalami perubahan ekonomi yang signifikan pada abad ke-14 dan 15, dengan pertanian tidak lagi menjadi andalan ekonomi dan munculnya perdagangan di sepanjang pantai wilayah 4. Sebagian besar masyarakat Eropa Barat pada abad ke-14 dan 15 adalah masyarakat agraris, namun ada juga beberapa orang yang bekerja di kota-kota 5. Pada abad ke-14 dan 15, juga terjadi perubahan dalam hal keagamaan di Eropa Barat, dengan Gereja Katolik sebagai agama dominan di wilayah 6. Perubahan-perubahan yang terjadi pada abad ke-14 dan 15 akan menjadi fondasi bagi masa-masa yang akan datang. 1. Abad ke-14 dan 15 dikenal sebagai abad peralihan dalam sejarah Eropa Barat. Abad ke-14 dan 15 dikenal sebagai abad peralihan dalam sejarah Eropa Barat. Pada masa ini, Eropa Barat mengalami perubahan yang cukup besar dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan sosial. Pada abad ini, kekuasaan feodal telah menurun dan telah digantikan oleh kuasa klasik. Pada awal abad ke-14, Eropa Barat dikuasai oleh feodalisme. Feodalisme adalah suatu sistem sosial yang dibangun di atas konsep penguasaan tanah dan hak-hak tanah yang diberikan kepada para bangsawan. Pada abad ini, para bangsawan memiliki kedudukan yang kuat dan memegang kendali atas banyak aspek kehidupan di Eropa Barat. Mereka memiliki hak untuk mengumpulkan pajak dan tenaga kerja paksa. Pada abad ke-14 dan 15, feodalisme mulai mengalami penurunan, dan kuasa klasik mulai menggantikan feodalisme. Pada masa ini, para penguasa klasik memiliki lebih banyak kuasa dan hak untuk membuat kebijakan dan mengatur kehidupan masyarakat. Para penguasa klasik juga memiliki hak untuk mengumpulkan pajak dari rakyat. Selain itu, ekonomi Eropa Barat juga mengalami perubahan besar pada abad ke-14 dan 15. Pada masa ini, komoditas telah mulai diperdagangkan di pasar Eropa dan pasar yang lebih besar telah mulai berkembang. Pasar Eropa Barat juga mulai berkembang dan menjadi sebuah ekonomi yang lebih terbuka. Dalam bidang budaya, juga terjadi perubahan yang cukup besar pada abad ke-14 dan 15. Pada masa ini, artis Eropa Barat mulai mengeksplorasi gaya baru dalam seni dan arsitektur. Pada abad ini, seni dan arsitektur telah mengalami perubahan yang signifikan dari gaya Romawi dan Gothic. Secara keseluruhan, abad ke-14 dan 15 merupakan abad peralihan dalam sejarah Eropa Barat. Pada masa ini, feodalisme telah menurun dan digantikan oleh kuasa klasik. Selain itu, ekonomi Eropa Barat juga mengalami perubahan yang cukup besar. Dan dalam bidang budaya, artis Eropa Barat mulai mengeksplorasi gaya baru dalam seni dan arsitektur. Semua ini memungkinkan Eropa Barat untuk berkembang dan menjadi sebuah wilayah yang lebih maju. 2. Pada abad ke-14, Eropa Barat sedang mengalami transformasi politik, dengan Perancis dan Inggris sebagai negara yang paling kuat di wilayah ini. Pada abad ke-14 dan 15, Eropa Barat sedang mengalami transformasi politik. Perancis dan Inggris menjadi dua negara yang paling kuat di wilayah ini. Perancis adalah negara yang paling kuat pada awal abad ke-14, tetapi pada abad ke-15 Inggris telah mengambil alih kekuatannya. Inggris merupakan salah satu negara yang paling berpengaruh di Eropa Barat pada abad ke-14 dan 15. Pada abad ke-14, Perancis menjadi negara yang paling kuat di Eropa Barat. Inggris, yang merupakan salah satu negara yang paling kuat di benua ini, hanya berada di posisi yang kedua. Perancis memiliki banyak wilayah di benua ini, termasuk Prancis Utara, Prancis Selatan, dan Prancis Tengah. Negara ini juga memiliki luasan lautan yang cukup luas. Ini termasuk Laut Mediterania, Laut Utara, dan Laut Tengah. Perancis pada abad ke-14 dan 15 berhasil mempertahankan kekuasaannya di wilayah ini. Negara ini memiliki banyak kekuatan militer untuk mempertahankan kekuasaannya. Pada tahun 1337, Perancis berhasil mengambil alih kekuasaan Inggris di Prancis Utara dan Selatan. Inggris harus menyerah pada Perancis, karena Perancis memiliki banyak pasukan militer yang lebih kuat. Pada abad ke-15, Inggris mulai mengambil alih kekuasaan di wilayah ini. Pada waktu itu, Inggris telah menguasai Prancis Utara dan Selatan. Inggris juga berhasil mengambil alih wilayah laut seperti Laut Mediterania, Laut Utara, dan Laut Tengah. Ini membuat Inggris menjadi salah satu negara yang paling kuat di Eropa Barat pada abad ke-15. Pada abad ke-14 dan 15, Eropa Barat sedang mengalami transformasi politik. Perancis dan Inggris adalah dua negara yang paling kuat di wilayah ini. Perancis adalah negara yang paling kuat pada awal abad ke-14, tetapi Inggris telah mengambil alih kekuatannya pada abad ke-15. Inggris memiliki banyak wilayah dan luasan lautan yang cukup luas, yang membuatnya menjadi salah satu negara yang paling berpengaruh di Eropa Barat pada abad ke-14 dan 15. 3. Eropa Barat juga mengalami perubahan ekonomi yang signifikan pada abad ke-14 dan 15, dengan pertanian tidak lagi menjadi andalan ekonomi dan munculnya perdagangan di sepanjang pantai wilayah ini. Pada abad ke-14 dan 15, Eropa Barat mengalami perubahan ekonomi yang signifikan. Pertanian tidak lagi menjadi andalan ekonomi. Pada awal abad ke-14, pertanian bertanggung jawab untuk 90 persen dari produksi nasional, tetapi pada abad ke-15, persentasenya berkurang menjadi 70 persen. Akibatnya, masyarakat Eropa Barat mulai mencari cara untuk meningkatkan pendapatan mereka di luar pertanian. Munculnya perdagangan di sepanjang pantai Eropa Barat pada abad ke-14 dan 15 adalah salah satu cara yang dipilih oleh masyarakat Eropa Barat untuk meningkatkan pendapatan mereka. Perdagangan di sepanjang pantai merupakan kegiatan yang sangat penting bagi masyarakat Eropa Barat. Hal ini menyebabkan terciptanya hubungan dagang antara pelabuhan Eropa Barat dengan kota-kota lain di seluruh dunia. Perdagangan di sepanjang pantai juga menyebabkan terciptanya hubungan dagang antara masyarakat Eropa Barat dengan pedagang dari kawasan lain. Hal ini memungkinkan masyarakat Eropa Barat untuk mendapatkan produk yang tidak tersedia di wilayah mereka. Selain itu, perdagangan di sepanjang pantai Eropa Barat juga memungkinkan masyarakat Eropa Barat untuk meningkatkan pendapatan mereka dengan menjual produk-produk mereka ke pedagang dari kawasan lain. Perdagangan di sepanjang pantai Eropa Barat juga memungkinkan masyarakat Eropa Barat untuk meningkatkan pendapatan mereka dengan menjual produk-produk yang tidak tersedia di wilayah mereka. Perdagangan di sepanjang pantai Eropa Barat juga membawa perubahan yang signifikan dalam ekonomi wilayah ini. Hal ini menyebabkan terciptanya lapangan pekerjaan untuk masyarakat Eropa Barat. Pada abad ke-14 dan 15, muncul berbagai jenis pekerjaan baru yang diciptakan oleh para pedagang dan nelayan yang beroperasi di sepanjang pantai Eropa Barat. Pekerjaan ini meliputi pengemudi kapal, mekanik, pengemudi untuk mengangkut barang-barang, dan lain-lain. Perdagangan di sepanjang pantai Eropa Barat juga menyebabkan terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih baik daripada yang tersedia di bidang pertanian. Sebagai contoh, para pedagang, nelayan, dan pengemudi kapal menerima gaji yang lebih tinggi daripada pekerja pertanian. Hal ini meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Eropa Barat. Kesimpulannya, perdagangan di sepanjang pantai Eropa Barat pada abad ke-14 dan 15 menyebabkan perubahan yang signifikan dalam ekonomi wilayah ini. Pertanian tidak lagi menjadi andalan ekonomi dan munculnya perdagangan di sepanjang pantai menyebabkan terciptanya lapangan pekerjaan baru dan lebih baik. Hal ini memungkinkan masyarakat Eropa Barat untuk meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan tingkat kesejahteraan mereka. 4. Sebagian besar masyarakat Eropa Barat pada abad ke-14 dan 15 adalah masyarakat agraris, namun ada juga beberapa orang yang bekerja di kota-kota besar. Abad ke-14 dan 15 adalah masa yang penting dalam sejarah Eropa Barat. Periode ini dipenuhi oleh perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Perubahan-perubahan ini menentukan tingkat kemajuan yang dicapai oleh masyarakat Eropa Barat pada masa itu. Pada abad ke-14 dan 15, sebagian besar masyarakat Eropa Barat adalah masyarakat agraris. Mereka hidup di desa-desa dan menggantungkan kehidupan mereka pada pertanian dan peternakan. Mereka menghasilkan berbagai jenis produk, termasuk gandum, garam, ikan, dan daging, yang dijual di pasar-pasar di sekitar desa-desa tempat mereka tinggal. Sebagian besar masyarakat Eropa Barat abad ke-14 dan 15 adalah masyarakat agraris, namun ada juga beberapa orang yang bekerja di kota-kota besar. Kota-kota besar ini berkembang pesat karena adanya aktivitas komersial, seperti perdagangan lokal dan internasional, yang dilakukan di sana. Di kota-kota ini, orang-orang yang bekerja di bidang industri, seperti tukang batu, perajin, dan pengrajin, juga menjadi bagian penting dari masyarakat. Beberapa profesi lain yang ada di kota-kota ini adalah penulis, pengacara, pengusaha, dan pedagang. Kota-kota juga memiliki berbagai bangunan penting, seperti gereja, universitas, dan monumen. Kota-kota besar juga menjadi tempat yang penting bagi masyarakat Eropa Barat. Mereka menjadi tempat bagi orang-orang yang ingin meningkatkan kualitas kehidupan mereka dengan cara yang berbeda, seperti mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan dan membuat hubungan dengan orang lain di luar desa mereka. Kota-kota juga menjadi pusat pengembangan seni dan budaya. Di kota-kota ini, orang-orang bisa belajar bahasa, filsafat, dan seni. Tentu saja, tidak semua orang bisa menikmati kondisi yang baik di kota-kota besar. Kondisi kota-kota ini bisa menjadi sangat kotor dan berbahaya. Kondisi sosial dan ekonomi yang buruk juga menyebabkan banyak orang akan menghadapi masalah seperti kelaparan, epidemi, dan kemiskinan. Namun, meskipun ada banyak masalah di kota-kota besar, masyarakat Eropa Barat abad ke-14 dan 15 masih bisa menikmati berbagai manfaat dari kota-kota besar. Kesimpulannya, abad ke-14 dan 15 merupakan masa penting dalam sejarah Eropa Barat. Pada masa ini, sebagian besar masyarakat Eropa Barat adalah masyarakat agraris, namun ada juga beberapa orang yang bekerja di kota-kota besar. Kota-kota besar merupakan tempat penting bagi masyarakat Eropa Barat karena mereka menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan membuat hubungan dengan orang lain. Meskipun ada banyak masalah di kota-kota besar, masyarakat Eropa Barat masih bisa menikmati berbagai manfaat dari kota-kota besar. 5. Pada abad ke-14 dan 15, juga terjadi perubahan dalam hal keagamaan di Eropa Barat, dengan Gereja Katolik sebagai agama dominan di wilayah ini. Pada abad ke-14 dan 15, Gereja Katolik merupakan agama dominan di Eropa Barat. Gereja Katolik terkenal karena memiliki peran yang kuat dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, Gereja Katolik mengontrol sebagian besar kebijakan politik di wilayah ini dan memiliki pengaruh besar atas masyarakat. Gereja Katolik juga bertanggung jawab atas penyebaran agama Kristen di Eropa Barat. Gereja ini memiliki pengaruh yang kuat atas masyarakat dan kebijakan politik, sehingga dapat mempengaruhi orang-orang untuk memeluk agama Kristen. Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa hukum Taurat Yahudi adalah hukum yang berlaku di Eropa Barat. Gereja Katolik memiliki pengaruh besar atas masyarakat Eropa Barat. Gereja ini mengontrol kebijakan politik dan mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk tata cara pembayaran pajak, undang-undang, dan peraturan agama. Gereja Katolik juga mengatur sistem hukum dan menjaga ketertiban di wilayah ini. Gereja Katolik juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap kebudayaan Eropa Barat. Gereja ini mengajarkan bahwa budaya Kristen adalah budaya yang dianut di wilayah ini. Hal ini menyebabkan Gereja Katolik memiliki pengaruh besar atas seni, arsitektur, dan musik di Eropa Barat. Gereja Katolik juga memiliki pengaruh yang kuat atas kebijakan politik Eropa Barat. Gereja ini mengontrol sebagian besar kebijakan politik dan memiliki pengaruh besar atas pemerintahan di wilayah ini. Gereja Katolik juga memiliki pengaruh yang kuat atas pembentukan negara-negara Eropa, seperti Prancis, Jerman, dan Spanyol, yang masih berlaku hingga hari ini. Pada abad ke-14 dan 15, Gereja Katolik merupakan agama dominan di Eropa Barat. Gereja ini memiliki pengaruh yang kuat atas masyarakat, kebudayaan, dan kebijakan politik di wilayah ini. Gereja Katolik juga bertanggung jawab atas penyebaran agama Kristen dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembentukan negara-negara Eropa. Dengan demikian, Gereja Katolik memiliki pengaruh besar dalam sejarah Eropa Barat. 6. Perubahan-perubahan yang terjadi pada abad ke-14 dan 15 akan menjadi fondasi bagi masa-masa yang akan datang. Abad ke-14 dan 15 di Eropa Barat merupakan zaman penting yang banyak menyumbang pada perkembangan sejarah dan sosial-budaya. Perubahan-perubahan besar yang terjadi selama masa ini akan menjadi fondasi bagi masa-masa yang akan datang. Pada abad ke-14, Eropa Barat berada di bawah naungan Kerajaan Romawi, yang menggunakan sistem feudal dan memiliki beberapa kekuasaan di seluruh daerah. Pada masa ini, sebagian besar penduduk Eropa Barat hidup dalam kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial. Pada awal abad ke-15, kerajaan Romawi mulai mengalami kemunduran dan banyak negara bagian Eropa Barat mulai bergerak untuk memilih kemerdekaan. Ini menyebabkan lahirnya negara-negara baru dan beberapa perubahan besar dalam sistem politik dan sosial. Pada masa ini, Eropa Barat juga mulai mengalami perubahan besar dalam bidang ekonomi. Peningkatan komunikasi dan transportasi memungkinkan produk dan layanan untuk dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini menyebabkan meningkatnya perdagangan antarnegara dan perusahaan-perusahaan Eropa Barat mulai menjelajah ke daerah-daerah lain untuk mencari pasar baru. Pada abad ke-14 dan 15 juga terjadi perubahan besar dalam bidang sosial dan budaya. Peningkatan komunikasi dan transportasi juga memungkinkan informasi untuk lebih mudah dibagikan. Ini membantu untuk menciptakan sebuah budaya yang lebih terbuka, dan memungkinkan banyak orang untuk mengakses informasi yang lebih luas. Ini juga membawa perubahan besar dalam bidang seni dan kebudayaan. Pada masa ini, banyak seniman dan sastrawan menggunakan kemampuan mereka untuk membuat karya-karya yang luar biasa. Hal ini menyebabkan perkembangan seni dan kebudayaan menjadi lebih maju daripada sebelumnya. Kesimpulannya, perubahan-perubahan yang terjadi pada abad ke-14 dan 15 di Eropa Barat akan menjadi fondasi bagi masa-masa yang akan datang. Perubahan-perubahan ini membantu untuk menciptakan sebuah budaya yang lebih terbuka, dan memungkinkan banyak orang untuk mengakses informasi dan karya-karya seni dan budaya yang lebih luas. Perubahan-perubahan ini juga membantu untuk membuat Eropa Barat menjadi lebih maju. Berikut adalah soal mata pelajaran Sejarah Indonesia XI SMA/SMK materi Antara Kolonialisme dan Imperialisme lengkap dengan kunci Kondisi Eropa Barat sekitar abad ke-14 sampai abad ke-15 adalah mengalami perubahan yang drastis, setelah terputusnya jalur perdagangan akibat takluknya kota Konstantinopel oleh Kesultanan Turki Usmani. Hal ini menyebabkan meningkatnya harga rempah-rempah yang sangat berharga di Eropa, sehingga akhirnya orang-orang Eropa itu mencari dunia baru ke VOC adalah negara dalam negara sebab meski statusnya sebagai perusahaan, VOC memiliki hak-hak khusus atau hak oktroi, sehingga dapat bertindak seperti sebuah negara dengan menyatakan perang, membuat perdamaian, monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah dan memiliki pasukan militer sendiri. 3. Coen merupakan peletak dasar bagi penerapan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia, hal tersebut adalah Benar, Jan Pieterszoon Coen merupakan peletak dasar bagi penerapan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia karena merupakan tokoh yang mendorong monopoli rempah-rempah oleh VOC, penggunaan tentara untuk mempertahankan monopoli ini dan menaklukkan wilayah untuk VOC, serta merupakan tokoh yang mendirikan Batavia sebagai pusat kekuasaan Kolonialisme adalah suatu sistem di mana suatu negara menjajah wilayah atau negara lain, dengan mendirikan adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan, seperti sumber daya alam berharga atau bahan baku untuk praktik keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena jika muncul perlakuan kolonialisme maka kedepannya pasti akan muncul kelakuan imperialisme, dan jika ada kelakuan imperialisme, maka sebelumnya pasti dilakukan kolonialisme terlebih Politik devide et impera adalah politik memecah belah dan menaklukkan yang diterapkan penjajah Belanda. Politik ini dilakukan VOC dengan mendukung salah satu dari pihak yang bertikai diantara kerajaan di Indonesia. VOC akan membantu pihak ini dan sebagai gantinya VOC akan mendapatkan wilayah kekuasaan dan monopoli bukti-bukti bahwa VOC telah menerapkan politik devide et impera yaitu Perang Makassar. Belanda berhasil menaklukkan Kesultanan Gowa dan kota Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka, yang saat itu berseteru dengan Sultan Hasanudin. 6. Kaitan antara korupsi dan bubarnya VOC adalah korupsi terjadi dimana para pegawai VOC yang gajinya rendah menyalahgunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri, sehingga menyebabkan berkurangnya pendapatan VOC, sehingga kerugian VOC meningkat dan akhirnya Konsep dan prinsip perubahan terkait dengan pemerintahan dan kebijakan Raffles di Indonesia antara lainterjadi perubahan pemerintahan dari pemerintahan kolonial dibawah kerajaan Belanda menjadi pemerintahan di bawah Inggris melalui EIC Perusahaan Dagang Inggris di Hindia TimurRaffles melakukan perubahan berupa menghapuskan perbudakan dan menerapkan sistem pajak tanahKonsep dan prinsip keberlanjutan terkait dengan pemerintahan dan kebijakan Raffles di Indonesia yaituRaffles masih tetap menjalankan politik penjajahanRaffles masih menggunakan birokrat Belanda dalam pemerintahannya8. Benang merah kaitan antara VOC, Tanam Paksa, dan Usaha Swasta, yang pada akhirnya membuat kemiskinan dan penderitaan rakyat adalah VOC yang merupakan kongsi dagang yang memonopoli perdagangan daerah jajahannya dengan menggunakan sistem tanam paksa. Mereka tidak memberi upah melainkan dengan cara memaksa. Serta usaha swasta yang menerapkan sistem kapitalis. Tentu ketiganya menimbulkan kesenjangan sosial sehingga mengakibatkan kemiskinan & penderitaan Proses masuknya agama Kristen ke Indonesia adalah sebagai berikutMula-mula penyebaran itu di arahkan kepada orang yang berada di sekitar tempat perdagangan rempah-rempah, umumnya di Maluku dan kemudian meluas ke segala pelosok di tanah Protestan yang datang yang datang dari Negeri Belanda pada umumnya bekerja untuk bangsa Belanda, tetapi kemudian mereka juga mengajarkannya kepada penduduk asli. Dalam penyiaran ini pemerintah penjajahan sangat membatasi pekerjaan pengabaran agama kepada penduduk asli, karena takut mengganggu perdagangan yang mereka laksanakan. Namun, penyebaran agama tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan kepentingan dagang. Oleh karena itu, meskipun terdapat hambatan dari pemerintah penjajah, agama Kristen Protestan berkembang Tahun 1563, dapat dikatakan sebagai tahun pertumbuhan agama Katolik di tanah Minahasa Sulawesi Utara. Agama Kristen pertama kali masuk dalam bentuk ajaran Kristen Katolik pada tahun 1563 ketika para misionaris Portugis pertama datang. Para misionaris ini kemudian menyebarkan ajaran Katolik dan membabtis beberapa raja dari persebaran agama Katolik terhambat dan tidak bisa berkembang, hingga sekarang ajaran Kristen yang mayoritas dipeluk oleh orang Minahasa adalah Kristen Protestan bukan Kristen hambatan persebaran Katolik adalah kekalahan peperangan antara Portugis dengan kesultanan Ternate dan Tidore yang beragama Islam serta dengan VOC Belanda yang kebanyakan beragama 12 Juni 1831, dua misionaris Jerman yang dididik di Belanda, yaitu Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz tiba di daerah Minahasa untuk memberitakan Injil. Kedatangan mereka memulai babak baru persebaran agama Kristen di tanah Minahasa, kali ini dalam bentuk ajaran Kristen Protestan sebagaimana yang dianut oleh orang Belanda, bukan lagi ajaran Kristen Katolik sebagaimana yang dianut oleh orang misionaris Protestan ini berhasil dalam mengajak orang Minahasa dalam beragama Kristen, seperti terlihat dari agama mayoritas orang Minahasa saat agama Kristen di tanah Minahasa dikelola oleh organisasi yang disebut The Protestantsche Kerk In Nedherlandsch-Indie Gereja Potestan Hindia Belanda atau yang sekarang bernama GPI Gereja Protestan Indonesia .

jelaskan bagaimana kondisi eropa barat sekitar abad ke 14 15